Oleh: Gus Nas
Surat Izrail melayang-layang di langit
Jatuh di pangkuanku
di bulan Juli
Bulan yang meng harubiru puisiku
Tak sempat kubaca
Sebab aku tahu apa isinya
Dengan tinta merah menyala
Sudah kuduga apa maksudnya
Corona telah mewartakan segalanya
Pandemi adalah tausiyah
yang paling nyata
Manusia bukanlah dewa
Bahwa virus sekecil itu
ternyata perkasa
Tapi bukan itu isi surat Izrail
Dialah Sang Pencabut Nyawa
Bukan virus Corona
dan varian sejenisnya
Tersebab oleh pongah dan jumawa
Manusia harus dikembalikan fitrahnya
Hidup sederhana
Hidup jujur dan apa adanya
Bukan topeng kepalsuan
yang diviralkan lalu menepuk dada
Setelah rakus bin serakah
menjadi berhala dan ritualnya
Manusia wajib mawas diri
Introspeksi untuk apa hidup
dan makna sejati sesudah mati
Peduli dan berbagi
adalah kata kunci
Apa yang dimakannya
Halal kah?
Apa yang diminumnya
Thoyyib kah?
Apa yang diucapkannya
Benar kah?
Ternyata jawabnya
sampah belaka
Corona menunaikan tugasnya
Agar manusia mencuci tangannya
Agama menyebutnya berwudzu
Agar manusia menutup mulutnya
Agama menyebutnya puasa
Agar manusia mengambil jarak pada sesama
Agama menyebutnya uzlah dan hijrah
dari masa lalu yang sia-sia
Corona mengajarkan
tafakur
Berpikir dengan iman
dan ilmu
Bukan bertindak atas nama syahwat dan nafsu
Bukan mengejar harta dan tahta melulu
Sudahkah manusia menjadi khalifah Nya?
Merawat kata dan cinta
Melestarikan alam dan memesrai sesama
Memakmurkan bumi dan memaknainya?
Pestisida telah mengundang
kiamat segera tiba
Mercuri menghadirkan
udara penuh polusi
Manusia menjadi nista
jika kerjanya
merusak alam semesta
Di atas puing-puing
kesombongannya
Kedegilan dan syahwatnya
Hedonisme dan kemunafikan
yang telanjang setelanjangnya
Manusia sedang menyimak
daur ulang peradabannya
Dalam remuk-redam mimpinya
Kemewahan palsu yang dipuja-puja
Manusia tengah menata ulang
sejarahnya
Ilmu dan teknologi
harus menyelamatkan hidup manusia
Agama dan spiritualitas wajib menjadi
narahubung di alam fana
Hidup sehat itu bernama sederhana
Kesehatan sejati itu menghirup
limpahan oksigen dari
pohon-pohon yang ditanam dengan cinta
Malam ini kubuka surat Izrail itu
dengan takbir jagat raya
Sebab maut ajal dan kematian itu
Telah tiba di depan mata
Gus Nas
Jogja, 6 Juli 2021
MasyaAllah