Dok. magelangpost.com
Oleh: Rika Rianty
Judul Buku: Indahnya Pertolongan Allah
Penulis: Arif Rahman Lubis
Penerbit: Teladan Publishing
Tahun: Oktober 2020
Tebal Halaman: 188 halaman
Harga: Rp. 69.000,-
Setiap diri di dunia ini pasti menghadapi ujian dalam hidupnya, baik diuji dengan berbagai masalah maupun dengan berbagai kesenangan. Tapi, tahukah kita bisa jadi ujian yang kita hadapi itu mungkin saja bentuk pertolonganNya. Ternyata juga, bahwa ujian itu terbagi menjadi tiga bentuk yaitu, ujian sebagai hukuman, ujian sebagai penggugur dosa, dan ujian sebagai pengangkat derajat. Dalam buku “Indahnya Pertolongan Allah” ini dibahas lebih lanjut kategori seperti apa yang dikatakan ujian sebagai hukuman, penggugur dosa atau pengangkat derajat itu.
Buku ini juga memberikan tips-tips dalam menghadapi ujian dariNya, diantaranya: bagaimana caranya agar ridha dengan segala ketetapanNya, bagaimana cara menumbuhkan rasa sabar ketika menghadapi ujian, dan bagaimana caranya agar tetap bersyukur dan tawakal ketika ujian menimpa kita.
Terkait sikap ridha ini, dikisahkan suatu ketika Syaikh Al’Arifi (seorang da’i dan penulis terkenal di Arab Saudi) bersama seorang temannya berkunjung ke Rumah Sakit Jiwa. Di sana seorang dokter menemani mereka berkeliling menyusuri bangsal-bangsal pasien. Bangsal pertama berisi pasien gangguan jiwa yang menderita kejang dan kambuh setiap 5 atau 6 jam. Bangsal kedua berisi pasien gangguan jiwa yang jika melihat dinding dia akan marah dan menyakiti dirinya dengan membenturkan kepalanya bahkan hingga mematahkan jari-jarinya. Bangsal ketiga berisi 3 orang pasien gangguan jiwa yang jika melihat sesuatu di hadapan mereka, mereka akan merusaknya. Mereka sudah memecahkan banyak jendela, AC, dan merobohkan beberapa pintu. Dan terakhir, bangsal keempat berisi pasien gangguan jiwa yang jika melihat ada kain, maka dia akan menyobeknya dan memakannya (hlm.5-8)
Dokter yang menemani mereka berkata, pasien di sana ada yang dulunya merupakan seorang pebisnis sukses yang memiliki uang ratusan juta, dan ada juga yang dulunya insinyur di sebuah perusahaan kontraktor. Mereka dulunya orang terpandang dan kaya.
Kisah tersebut mengingatkan kita agar selalu mensyukuri dan ridha terhadap nikmat-nikmat yang selama ini sudah Allah berikan. Seperti apa yang disabdakan oleh Rasulullah melalui hadits riwayat Tirmidzi, bahwa diantara kebahagiaan anak Adam adalah ridha dengan apa yang telah diputuskan oleh Allah SWT. Dan diantara kecelakaan anak Adam adalah marah kepada apa yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
Syaikh Abdul Qadir Jailani juga berpesan: “Siapa saja yang menginginkan keselamatan dunia dan akhirat, dia harus bersabar, ridha dan tidak mengeluh kepada makhluk, mengadukan segala kebutuhan kepada Allah, senantiasa taat, menaati kemudahan dariNya serta tetap tertuju kepadaNya.” (hlm.9-10).
Buku ini juga membahas bagaimana berbakti kepada orang tua dan menolong orang lain ketika kita dalam kesulitan dapat menjadi jalan bagi kita untuk mendapat pertolongan dariNya. Dahulu ada 3 orang pemuda yang terjebak dalam gua yang tertutup batu besar pada pintu masuknya ketika mereka sedang berteduh di dalamnya. Satu persatu dari mereka memohon pada Allah dengan amalan baik mereka agar batu yang menutup pintu masuk digeser. Salah satu dari mereka memohon dengan amalan yang pernah dilakukannya pada orang tuanya, yaitu rutin setiap hari memberi susu pada mereka. Suatu hari dia pulang telat dan mendapati orang tuanya sudah tertidur. Dia tetap memegang susu itu dan menunggu orang tuanya bangun hingga pagi, padahal keluarganya juga memerlukannya. Ternyata amalan ini menjadi jalan bergesernya batu yang menghalangi pintu keluar goa (hlm.136-137).
Dalam hadits riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah bersabda bahwa salah satu amal yang paling dicintai Allah adalah berbakti kepada kedua orang tua. Masih banyak kisah lainnya dalam buku ini yang dapat dijadikan motivasi dalam menghadapi ujian.
Buku ini terdiri dari Sembilan bab, namun tidak membosankan untuk dibaca. Penulis membuat tata bahasa dan pemilihan kata dalam buku ini sangat mudah dipahami oleh berbagai kalangan dan masyarakat umum sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi bacaaan. Selain itu, tips-tips menghadapi ujian yang terdapat di dalamnya sangat menyentuh hati dan menimbulkan rasa optimis dalam mengharap pertolongan dariNya. Buku ini cocok dibaca oleh siapapun, terutama bagi yang sedang ditimpa ujian agar tetap optimis dalam menjalaninya dan tetap berbaik sangka kepadaNya.
Rika Rianty
Pembaca Buku dan Alumni UGM