Oleh : Gus Nas
Ditulisnya perih di papan tulis
Dengan kapur patah
Dan sisa air mata yang diamanahkan pada bangsa
Sambil mendekap luka
Dan mengenang silsilah nestapa nenek-moyangnya
Ia nyanyikan lagu Indonesia Raya
Lengkap tiga stanza
Laut digali di buku-buku
Dalam keyakinan dan laku
Langit dicangkul dengan doa
Dalam gemetar takdirnya
Belajar merdeka
Adalah memecah tempurung dalam jiwa
Dari penjara kemiskinan
Dari kerangkeng kebodohan
Dan bongkah batu karang kata-kata
Karena mengajar bukan menghajar
Sebab mendidik tak bisa mendadak
Dan kesejahteraan guru adalah syaratnya
Guru menjadi palang pintu
Ketika narkoba lebih dekat dari urat leher para siswa
Tatkala akhlak makin terdesak
Budi pekerti tersimpan di peti mati
Dan pendidikan di rumah tangga kehilangan nyawa
Berdiri di muka kelas
Guru pantang menggerutu
Walau birokrasi menggurita
Menggerogoti gaji
Dan melecehkan marwahnya
Gus Nas
Jogja, 25 November 2021